Seperti namanya, tombol ini digunakan untuk memulai memanggang roti. Tombol ini tentunya paling penting agar pemanggang roti dapat mulai bekerja dan mematangkan roti.
Pada conveyor toaster, terdapat juga tuas untuk mengangkat
roti agar mengetahui tingkat kematangan yang diinginkan.
Jadi, saat memanggang roti dalam kondisi mesin menyala, kita
bisa mengangkat roti untuk mengetahui apakah roti sudah selesai terpanggang
sesuai keinginan atau belum matang.
2. Timer
Dengan adanya timer, tingkat kematangan roti dapat disesuaikan lewat seberapa lama kita akan memanggang roti. Tentu fitur ini menjadi salah satu fitur yang sangat membantu.
Tidak perlu menunggu di depan pemanggang roti, cukup mengatur waktunya,
lalu dengan sendirinya toaster akan bekerja otomatis hingga roti
matang.
Selain itu, dengan adanya fungsi ini, penggunaan daya listrik
dapat diminimalisir sehingga bisa menghemat listrik. Ketika timer berfungsi,
pemakaian listrik hanya dibutuhkan saat roti dipanggang hingga selesai.
Dengan begitu, tidak akan menjadi masalah juga jika mesin lupa
dimatikan.
3. Thermostat Control
Ketika memanggang roti, suhu menjadi salah satu unsur penting untuk menentukan kematangan. Atur suhu terbaik agar roti tidak gosong dan mendapat tingkat kematangan yang pas.
Biasanya, pada pemanggang roti, pengontrol suhu dilakukan
dengan memutar tombol suhu sesuai panas yang diinginkan.
4. Defrost
Tombol ini diciptakan untuk memanggang roti beku yang biasanya baru dikeluarkan dari freezer. Tetapi, tidak semua pemanggang roti memiliki fungsi ini.
Fitur ini memberikan kemudahan dan dapat menghemat waktu karena
tidak perlu menunggu es pada roti lebur. Cukup menggunakan tombol ini dan roti
panggang pun bisa langsung matang.
5. Lampu Indikator
Lampu indikator memegang peran penting untuk mengetahui apakah
pemanggang roti bekerja atau tidak. Pasalnya, lampu ini akan memberitahu apakah
mesin toaster sedang menyala atau mati, apakah dalam posisi
memanggang atau standby.
Penting untuk mengetahui apakah aliran listrik masuk dalam
rangkaian mesin sebagai penanda bekerjanya mesin pemanggang. Sehingga,
menghindari hal-hal yang tidak diinginkan seperti lupa mematikan mesin dan sebagainya.
6. Reheat
Jika roti panggang mulai dingin, fitur reheat dapat
digunakan untuk menghangatkan kembali roti yang mulai melempem. Hanya perlu
menekan tombol ini, roti pun akan kembali hangat.
Dengan adanya fitur ini, tentunya dapat menghemat waktu tanpa
perlu menggunakan kompor.
7. Dudukan Roti
Bagian pemanggang roti ini merupakan tempat untuk meletakkan
roti yang ingin di panggang. Dalam pemanggang roti, jumlah slot yang
disediakan biasanya tergantung pada alat pemanggang roti itu sendiri. Ada yang
menyediakan 2 hingga 6 dudukan roti.
Dudukan roti ini dapat naik secara otomatis menurut panas dan
lamanya waktu pemanggangan yang sudah ditentukan. Seperti yang sudah dijelaskan
di poin pertama, terdapat tuas pengangkat roti, dudukan roti akan naik secara
manual jika tuas tersebut dinaikkan.
8. Elemen Pemanas
Pada toaster, elemen pemanas dihubungkan secara
paralel sehingga membentuk dua rongga dan terdiri dari tiga bagian pemanas agar
roti matang secara merata.
Biasanya, elemen pemanas ini terbuat dari kawat nikelin yang
dililitkan pada lempengan mika atau asbes sebagai bahan pemanasnya.
9. Rumah Pelindung
Ketika memanggang, tentunya panas pada pemanggang roti akan
berbahaya jika tidak sengaja tersentuh. Sehingga, alat ini dilengkapi dengan
bagian rumah pelindung terbuat dari pelat baja.
Material tersebut dilapisi krom atau cat anti karat dan
tahan panas, agar tidak mudah berkarat.
10. Removable Crumb
Tray
Fungsi ini akan memudahkan ketika membersihkan toaster,
remah-remah roti akan terkumpul dalam sebuah wadah yang bisa dilepas dan
dipasang.
Tidak perlu repot membersihkan pemanggang roti, dengan adanya
fitur ini, pembersihan akan menjadi lebih mudah.
Beberapa fungsi dan bagian pada toaster.
Kenali setiap fungsi dan jenis alat pemanggang yang dimiliki agar fitur-fitur
tersebut bisa dimanfaatkan dengan baik.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar